TAMASHI (Peace Soul)
Menceritakan tentang kehidupan seorang anak yang memiliki hobi untuk selalu bersantai disaat apapun. Dikarenakan hobinya yang sangat berbeda dari anak lain pada umumnya, banyak orang yang membencinya. Suatu hari ia terkurung didalam rumah tua angker yang menyebabkan ia dirasuki oleh sesuatu. Dari situlah awal perjalanan Tamashi yang baru dimulai dengan kekuatan terpendam didalam dirinya.
-
Pt.1 - Tamashi
Di sebuah kota sederhana yang dipenuhi oleh suara bising kerumunan orang yang sedang beraktifitas.
"Ohayõ, Tama-kun" sapa manis Riruka salah seorang teman Tamashi.
"Ohayõ" jawab Tamashi dengan semangat yang payh.
"Tama-kun, apakah kau akan terus begini? apa kau tidak khawatir dengan masa depanmu?" tanya Riruka dengan heran. Kemudian Tamashi melirik Riruka dengan sorotan mata yang jelas mengatakan bahwa ia tidak peduli.
"Aduh, maafkan atas pertanyaanku barusan Tama-kun" ucap Riruka yang tersipu malu.
"Emm" saut Tamashi dengan singkatnya. Kemudian dipersimpangan jalan mereka berdua bertemu dengan teman Tamashi, yaitu Shota.
"OHAYÕ, TAMAMA DAN RIRURU!" sapa Shota dengan sangat cerianya.
"Ohayõ" ucap Tamashi kemudian disusul oleh Riruka yang bertanya keheranan "Ohayõ, Shota-san seingatku terakhir kali kau memanggil kami Tamashu dan Riruku? ada apa dengan vocal u mu?"
"Aish, Tamama dan Riruru jauh lebih lucu. Bisakah kau tidak protes? Tamama sendiri tidak tampak mempedulikannya" ejek Shota sambil membuat lucu wajahnya.
"Eeh? (melirik ke Shota) Shota apa kau lupa menyikat gigimu pagi ini?" tanya Tamashi dengan polosnya (tetapi tetap dalam ekspresi malasnya).
"Nandayõ? kau belum pernah merasakan bagaimana ku kunyah ya?" cemooh Shota sambil mencubit pipi Tamashi.
"Shota, kita sudah sampai didepan ruang guru. Bisakah kau lepaskan aku?" ucap Tamashi.
(Jam pulang. *SFX: Tong neng neng nong)
"Hoy, itu dia Tamaneru (Tamashi a loner). Ayo tangkap dia" teriak salah seorang murid yang dikenal sebagai Joka (Joker) yang juga mengetuai geng anti-Tamashi. Mereka langsung berlarian menghampiri Tamashi dengan niat buruk mereka.
"Tamama, ayo kita harus lari! jika tidak mereka akan membuatmu merasakan getirnya kehidupan anak terlantar! (Shota selalu mengucapkan sesuatu yang tidak masuk akal saat sedang panik)" teriak Shota kepada Tamashi dan langsung lari. Kemudian... "Eeh? kenapa Tamama berjalan? Oy Tamama, kenapa kau malah berjalan bodoh!"
"Eeh? aku daritadi berkhayal jika saja aku harus berlari bersamamu pasti besar kesempatannya aku akan berkeringat. Ada 2 sesi yang melelahkan dari lari bersamamu, menggerakan kaki dan mengusap keringatku nantinya..." ucap Tamashi dengan polosnya. Tanpa basabasi Shota pun menghampiri Tamashi namun Shota terhalangi oleh Mobil pindahan salah seorang warga yang mendadak parkir didepan Shota.
"Uaaagh, apa yang kau inginkan pak tua? menyingkirlah!" oceh Shota kepada pemilik mobil itu.
Dikarenakan kejadian itu Tamashi pun tertangkap oleh geng Joka.
"Nah, akhirnya tertangkap juga kau selendang bidadari (karena Tamashi yang lemah lembut dan sangat loyo) Ayo bawa dia ke tempat eksekusi!" ucap Joka dengan diiringi seringai yang jahat.
Kemudian, Shota berhasil melewati mobil yang menghalanginya. sayangnya, Tamashi sudah berada bersama Joka dan dibawa entah kemana.
"Kampret kau geng Biji Ketapang! Tamamaku kemana kau? aku tidak bisa apa-apa tanpamu! (lagilagi mengucapkan sesuatu yang bodoh)"
(didalam rumah tua)
"Eeh? dimana ini? ini kan rumah orang miskin. apa kau orang miskin Joka?" tanya Tamashi dengan polosnya.
"Apa! beraninya kau mencemoohku" geram Joka kepada Tamashi. Tanpa merasa berdosa Tamashi pun berjalan menuju pintu keluar. "Oy! bisakah kau serius sedikit disaat genting seperti ini bodoh!" teriak Joka kepada Tamashi.
"Eeh? maafkan aku" berjalan mundur seperti pengangguran dengan santainya. Seluruh geng Joka bengong melihat tingakh Tamashi.
"Bos, apa kau yakin dia akan takut ditinggal disini sendirian?" tanya Maru salah seorang anak buah Joka.
"Sepertinya dia dapat membuat hantu disini merasa terhina dengan mudahnya karena kemalasan Tamashi" jawab Joka dengan berbisik.
"Sudahlah, ikat dia dipojok!" perintah Joka.
"Eeh? kenapa harus diikat? jika kalian berniat mengurungku disini aku akan bersedia dengan senang hati untuk diam disini. lagipula tak ada bedanya jika kalian mengikatku dan tidak mengikatku aku akan tetap diam disini..." jawab Tamashi dan membuat yang lainnya berpikir sejenak.
'Dia benar juga, dia kan super duper luar biasa malas. untuk mengganti bajunya saja butuh kekuatan 3 suplemen makan yang ia minum pagi hari' gumam Joka. Lalu Joka langsung pergi bersama gengnya meninggalkan Tamashi dan mengunci Tamashu didalam.
(ketika malam tiba)
"Ah, aku mengantuk. tapi siapa yang akan membangunkanku untuk kesekolah besok?" ucap Tamashi yang berbicara sendiri.
"Oh iya, aku kan sedang dikurung. Mungkin ini kesempatan emas untukku bersantai dengan optimal" tambah lagi oleh Tamashi.
Tibatiba terdengar suara kecil disebelah kanan Tamashi yang menuju kepada kamar kosong.
"Wah, kasur itu memanggilku" ucap Tamashi dengan polosnya dan bangun perlahanlahan menghampiri kamar itu.
"Selamat tidur..." ucap Tamashi yang sedang berbaring di kasur tua. Selama Tamashi tidur ia mendapati mimpi yang aneh, ia melihat dirinya ada 2 yang salah satunya adalah sosok ganas dari dirinya. "Oy! mulai sekarang, aku yang akan menggantikanmu!" ucap diri Tamashi dalam mimpinya.
to be continued...
catch out for the next part!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar